Pinjaman online tenor panjang merupakan suatu hal yang kerap diagung-agungkan, khususnya oleh kreditur. Biasanya, hal ini bisa dijumpai pada materi iklan atau promosi yang mereka gaungkan. Jadi, mereka umumnya berkata bahwa tenor panjang, cicilan ringan.
Memangnya, apakah benar begitu? Lantas bagaimana dengan tenor pendek? Nah, sebagai kebalikannya, pinjaman online tenor pendek lebih jarang digaungkan dalam materi iklan atau promosi. Mengapa demikian? Sebab tenor pendek tidak akan menguntungkan pihak kreditur.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang pinjaman online tenor pendek dan panjang, lebih baik bandingkan saja kekurangan dan kelebihannya. Artikel ini akan membahas perbandingan tersebut sehingga kamu bisa mengerti mana yang lebih baik untuk modal UMKM.
Apa yang Dimaksud ‘Tenor’ dalam Pinjaman Online Tenor Panjang atau Pendek?
Dalam urusan pinjam meminjam, tenor adalah suatu istilah yang memiliki arti yaitu waktu atau durasi pelunasan yang sudah disepakati kedua belah pihak, baik kreditur maupun debitur. Pendek kata, tenor bisa diartikan sebagai masa pelunasan utang.
Jadi, apabila kamu mengajukan pinjaman dengan nominal Rp50 juta pada pihak kreditur atau penyedia pinjaman, seperti bank atau platform-platform finansial, maka kamu akan diberi pilihan durasi misalnya 1, 2, 3 bulan, dan seterusnya. Nah, inilah yang dinamakan tenor.
Perlu kamu ketahui, tenor terbagi atas 2 jenis, yakni panjang dan pendek. Masing-masing tenor tersebut tergantung pada jenis pinjaman. Jadi, entah itu P2P lending, KPR, KTA, KDA, invoice financing, dan lain sebagainya – sudah pasti memiliki tenor berbeda-beda.
Tenor panjang sendiri digolongkan pada durasi pinjaman yang memiliki rentang waktu tahunan. Seperti KTA yang memiliki rentang tenor antara 3 hingga 5 tahun atau KPR yang mempunyai rentang tenor antara 15 hingga 20 tahun.
Di sisi lain, tenor panjang digolongkan pada durasi pinjaman yang mempunyai rentang waktu harian dan bulanan. Seperti paylater yang mempunyai tenor dengan kisaran 1 hingga 12 bulan atau invoice financing yang memiliki tenor antara 1, 3, hingga 12 bulan.
Kekurangan dan Kelebihan Pinjaman Online Tenor Panjang VS Pendek
Saat ini, hampir semua pinjaman, baik itu KTA, KDA, KPR, P2P lending, invoice financing, dan lain sebagainya diadaptasikan menjadi online. Jadi, pengurusan pinjaman bisa lebih mudah, begitupun dengan pencairannya.
Kalau soal tenor, tentunya sama saja ada yang panjang maupun pendek. Maka demikian, sebelum mengajukan pinjaman untuk modal UKM/UMKM, sebaiknya ketahui terlebih dahulu kekurangan dan kelebihan pinjaman online tenor pendek vs tenor panjang berikut:
- Kelebihan dan Kekurangan Pinjaman Online Tenor Pendek
Perlu kamu ketahui, kelebihan yang paling menonjol dari adanya tenor pendek adalah cepat lunasnya utang. Dengan begitu, kamu bisa lebih berkonsentrasi dalam mengelola UKM/UMKM, karena beban utang bisa segera lunas dalam waktu singkat.
Ada kelebihan lain dari tenor pendek, yakni berkurangnya besaran bunga yang ditanggung. Jadi, walaupun pihak kreditur menerapkan besaran bunga yang lebih tinggi, debitur akan tetap untung, sebab biaya bunga jauh lebih terjangkau.
Mengenai kekurangannya sendiri, kamu sebagai debitur mau-tidak-mau harus mengangsur dana dalam nominal besar tiap bulan. Sebab, dana tersebut tidak cuma total dana pinjaman dibagi tenor, namun juga ditambah bunga serta biaya layanan.
Baca juga: Modal Usaha: Kredit Tanpa Agunan Online atau Invoice Financing?
- Kelebihan dan Kekurangan Pinjaman Online Tenor Panjang
Memang angsuran akan terasa kecil. Akan tetapi, jika dihitung lebih seksama dengan cara mentotalkan, maka bisa didapatkan nominal yang jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah total pinjaman yang asli (tanpa beban bunga dan layanan).
Tidak cuma itu, pinjaman online dengan tenor panjang pun bisa menyebabkan kalang kabut jika UKM/UMKM milik kamu mengalami kerugian atau gulung tikar. Pastinya aset pribadi akan ikut serta disita oleh pihak kreditur.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa meskipun masing-masing pinjaman tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, pastinya pinjaman online tenor pendek lebih menguntungkan. Jika kamu setuju dengan hal ini, maka cobalah untuk melakukan invoice financing.
Invoice Financing, Solusi untuk Modal UKM/UMKM
Apakah kamu membutuhkan modal untuk berbisnis? Khususnya UKM/UMKM? Jika iya, maka sebaiknya ajukan invoice financing saja. Sebab, tenornya pendek dan bisnis kamu bisa memperoleh modal sejumlah piutang yang kamu miliki pada mitra atau pelanggan.
Untuk saat ini, sayang sekali tidak begitu banyak pelaku UKM/UMKM lokal yang menyadari keberadaan invoice financing sehingga mereka lebih tertarik pada pinjaman online dengan tenor panjang. Hal ini pastinya tidak ideal untuk kesehatan finansial bisnis mereka.
Jadi, daripada terjatuh di lubang yang sama, kamu sebagai pemilik UKM/UMKM lebih baik segera mengajukan invoice financing ketimbang jenis pinjaman yang lain. Namun sebelum itu, gunakan terlebih dahulu e-invoice dari Sahabat Bisnis.
Bagi kamu yang belum mengetahui e-invoice, ini merupakan faktur elektronik yang bisa kamu gunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan dana dari invoice financing. Singkat kata, kamu akan menyetor sejumlah e-invoice pada kreditur untuk diseleksi secara teliti.
Karena kamu menggunakan e-invoice, pastinya para penyeleksi bisa memprosesnya lebih cepat karena data-data di dalamnya sudah tersusun rapi dan sistematis. Dengan demikian, pencairan bisa lebih cepat sehingga bisa segera diputar menjadi modal UKM/UMKM.
Jika kamu tertarik dengan pengajuan invoice financing, maka segera buat e-invoice dengan mendaftarkan diri pada sahabatbisnis.id melalui PC, laptop, ponsel pintar, atau tablet. Lalu verifikasi pendaftaran dan operasikan fitur tersedia untuk memasukkan data di e-invoice.
Setelah selesai, maka kamu tinggal menyerahkannya saja pada pihak kreditur untuk diseleksi. Jika bisnis eligible untuk mendapatkan dana pinjaman, maka pencairan bisa dilakukan sekitar 3 hari kemudian.
Nah, bagaimana? Mudah, bukan? Mulai saat ini, tinggalkan pinjaman online tenor panjang dan beralih pada invoice financing!
